Ya Tuhan Allahku, Allahku yang adalah Kasih — kiranya aku mendapatkan kemurahan hati dari pada-Mu.
Tunjukkanlah kepadaku jalan-jalanmu, Tuhan, sehingga aku mengenal Engkau. Nyatakanlah kemuliaan-Mu, sehingga aku dapat mengerti.
Buka mataku, maka aku akan melihat; bahwa tangan-Mu lah yang bekerja, bukan tanganku.
Buka mataku; bahwa bukan karena usahaku, melainkan karena Engkau yang mengasihaniku.
Buka mataku, maka aku mengerti; bahwa aku hanyalah bayang-bayang yang hari-harinya telah terhitung. Bahwa jika bukan karena Engkau yang memanggilku, aku tidak akan bisa melayani. Jika bukan karena Engkau yang memberi, aku tidak akan bisa memberi.
Bahwa saat aku memberi, aku hanya mengembalikan apa yang Engkau percayakan kepadaku.
Begitu manis pemberian-Mu, ya Tuhan Allahku, begitu manis anugerah yang telah Engkau letakkan dalam genggamanku.
Ya Tuhan Allahku, berikan aku kasih sebagaimana Engkau adalah Kasih.
Tanamkan dalam hatiku kerinduan untuk hidup semakin menyerupai-Mu, menyamai jejak langkahMu.
Ya Tuhan, selidikilah aku.
Selidikilah aku dan lihatlah—apabila jalanku serong.
Kenalilah diriku, dan bantu aku mengenal diriku sendiri. Bantu aku melihat diri sendiri dan memperhatikan hatiku.
Apa yang menjadi orientasi hatiku? Kepada siapa mataku memandang? Di mana aku menaruh perhatianku?
Selidikilah aku dan lihatlah—apakah aku mengejar-Mu?
Siang-malam aku masih terus jatuh dalam lubang yang sama. Siang-malam aku masih mencintai dosa yang memisahkanku semakin jauh dari keinginan-Mu.
Siang-malam aku belum bisa mendasari pelayananku pada kasihku kepada-Mu dan jemaat-Mu.
Aku tegar tengkuk dan sulit berterima kasih atas anugerah yang Engkau berikan — ampunilah aku, Tuhan, dan jangan lalui aku. Jadikanlah aku milikmu, sebab jika bukan Engkau sendiri yang memimpinku— memimpin pelayanan ini — maka aku tidak akan beranjak.
Berjalanlah bersamaku, ya Tuhan, berikan ketentraman dalam hatiku. Hancurkan hatiku dengan kasih-Mu, sebagaimana sejak semula Engkau telah menaruh aku di dalam hati-Mu. Amin.